Introvert Lebih Suka Gunung, Ekstrovert Lebih Suka Pantai
Introvert lebih menyukai pegunungan, mitos atau fakta? (Unsplash) |
“Konfusius berkata, 'Orang bijak menyukai air, orang baik menyukai gunung.' Aku bukan orang baik, aku menyukai laut.”
Kutipan di atas muncul dalam film Decision to Leave yang saya tonton di awal tahun 2023 ini.
Rasanya cukup aneh, apa hubungan antara karakter orang dengan tempat yang dipilihnya?
Ternyata, memang ada hubungan yang cukup aneh antara topografi dan kepribadian seseorang.
Hal ini dibahas dalam sebuah artikel di Journal of Research in Personality yang berjudul “Personality and Geography: Introverts Prefer Mountains.”
Di
dalamnya terdapat grafik yang menghubungkan data topografi dengan kepribadian penduduk yang tinggal di
50 negara bagian Amerika Serikat.
Dijelaskan
kalau orang-orang yang tinggal di negara bagian Amerika dengan kontur
pegunungan lebih introvert daripada mereka yang tinggal di wilayah yang lebih
datar.
Uniknya,
hal ini juga muncul dalam penelitian yang rilis di Science
Daily.
Dalam
tiga penelitian berbeda, para peneliti menguji hubungan antara kepribadian
seseorang dengan aspek ekologi fisik di sekitarnya.
Sebagian
partisipan menganggap medan terpencil atau hutan lebih sunyi, tenang, dan
damai.
Hal
yang sebaliknya diungkapkan oleh partisipan lainnya, yang menganggap kalau
medan datar dan terbuka lebih sociable
dan membangkitkan semangat.
Studi
tersebut menjelaskan bahwa ketika seseorang ingin bersosialisasi dengan orang
lain, mereka akan memilih laut (75%) daripada gunung (25%).
Sebaliknya,
ketika ingin menyendiri, mereka lebih memilih gunung (52%) daripada laut (48%).
Tentunya
hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa introvert cenderung untuk tinggal
di daerah pegunungan, sedangkan ekstrovert tinggal di daerah terbuka dan datar.
Para peneliti setuju bahwa tak ada bukti bahwa pegunungan membuat orang menjadi introvert.
Namun introvert cenderung memilih pegunungan atau tempat lain yang lebih terpencil.
Shige Oishi yang memimpin studi tersebut mengatakan bahwa kita harus mempertimbangkan kepribadian terlebih
dahulu sebelum memilih tempat tinggal.
Menurutnya,
beberapa kota memiliki geografi yang lebih akomodatif untuk beberapa jenis orang
daripada yang lain.
Bisa
jadi kalau introvert lebih nyaman berada di tempat terpencil, sementara
ekstrovert lebih suka berada di tempat terbuka.
Ini
adalah studi pertama yang menghubungkan ekstraversi dan introversi dengan
preferensi gunung vs lautan atau ruang terbuka.
Oishi
memperingatkan bahwa akan ada lebih banyak penelitian yang dikumpulkan untuk
menentukan mekanisme yang mendasari kecenderungan tersebut.
Studi
tersebut sedang ditinjau lebih lanjut untuk Journal
of Personality and Social Psychology.
Bagaimanapun,
hasil penelitian di atas kembali membawa kita ke dalam perdebatan lama antara nature
versus nurture.
Seperti
yang telah dijelaskan, orang introvert lebih menyukai pegunungan. Namun, lahir
di dataran tinggi tidak serta merta membuat seseorang menjadi introvert.
Hasil
ini diperkuat dengan sebuah penelitian yang menjelaskan kalau introversi tidak
sepenuhnya muncul dari hasil genetik.
Sebaliknya,
kedua jenis kepribadian (introversi dan ekstraversi) lebih dipengaruhi oleh
lingkungan seseorang di usia muda.
Dalam
kasus ini, gen hanya berpengaruh pada “set
points" yang menjadi batas atas dan bawah dari seberapa banyak
ekstroversi yang dapat ditangani otak kita.
Sejujurnya,
saya cukup tertarik dengan isu
ini karena saya sendiri adalah seorang introvert.
Meski
sama-sama menyukai gunung dan pantai, saya sendiri lebih suka tinggal di dataran tinggi yang relatif tenang.
Jadi,
mana yang lebih kalian sukai, gunung atau pantai?
Further Reading:
https://www.idntimes.com/science/discovery/shandy-pradana/teori-psikologi-c1c2/1
Komentar
Posting Komentar